Apakah pembaca pernah mendengar kisah misterius Roberh Johnson? Musisi blues yang kabarnya pergi ke perempatan dan mencari iblis di sana untuk membuat perjanjian. Perjanjian yang harus dibayar oleh jiwanya. Musik jenius. Dianggap sebagai dewa musik blues dan Kematian muda. Kehidupannya penuh tanda tanya itu
bisa anda temui dalam manga Me and the Devil Blues. Setelah dipenuhi hal mistis itu kini kita beralih membayangkan manga ecchi Prison School. Kisah tentang lima anak laki-laki yang bersekolah di Hachimitsu Academy, sekolah yang sebelumnya hanya menerima murid perempuan saja. Seperti kisah ecchi lainnya, manga ini penuh cerita mesum dan kekonyolan. Tentu kita akan sulit percaya bahwa Me and the Devil Blues dan Prison School ditulis orang yang sama.
Dua manga itu mempunyai segmen yang berbeda dan eksekusi yang berbeda pula. Tentu saja manga Me and the Devil Blues bukan bacaan yang mudah diterima remaja-remaja mesum atau easy going atau yang menyukai aksi atau yang menyukai guyonan. Manga seperti ini sulit diterima di Jepang sendiri, tapi mendapat apresiasi dari luar. School Library Journal memberikan penghargaan untuk manga ini pada tahun 2008 sebagai buku dewasa terbaik untuk anak SMA. Sayangnya manga ini sepertinya sulit sekali berkembang, hingga kini manga ini masih belum selesai. Nasibnya mungkin agak serupa dengan manga Vagabond yang sama-sama membuat cerita berdasar sejarah. Cara menggambar Hiramoto Akira dalam Me and the Devil Blues mirip dengan Vagabondnya Takehiko Inoue, yaitu gaya realis. Pembaca bisa melihat bentuk matanya, hidungnya atau bibirnya yang cukup detil. Tidak banyak manga dengan gaya realis dan kalaupun ada biasanya ceritanya sangat serius, contoh lain Shinichi Sakamoto dalam Kokou no Hito (The Clibmber)
Gaya Realis itu sedikit berubah dalam Prison School. Sepertinya gaya gambar realis tidak terlalu cocok untuk remaja. Namun Hiramoto Akira tidak meninggalkan gaya realis itu sama sekali. Seperti si kepala sekolah yang desainnya sangat realistis. Meski begitu si kepala sekolah ini tidak kalah konyolnya dengan karakter lainnya. Begitu juga ketika situasi konyol, Hiramoto Akira memanfaatkan gaya realisnya untuk membuatnya terlihat tambah hilarious. Hiraoto Akira juga sering menyisipkan banyak referensi dan ia sepertinya suka membaca buku-buku sejarah atau semacam itu.
Hiramoto Akira adalah mangaka unik yang punya karakter. Agak jarang melihat mangaka sepertinya dan bisa tetap eksis dalam dunia manga yang keras.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar