Profil Masamune Shirow
Pada tanggal 23
November 1961 seorang laki-laki melankolis lahir di Hyogo Prefecture Kobe City.
Kobe adalah kota pelabuhan terbesar setelah Yokohama dan di Jepang Kobe punya
reputasi sebagai kota turis. Laki-laki ini tidak terlalu suka dengan sorotan
dan ketika orang bertanya siapa namanya, dia akan menjawab Masamune Shirow dan
itu tentu hanya nama samaran (Beberapa sumber percaya nama aslinya Masanori
Ota). Masamune diduga diambail dari nama Goro Nyudo Masamune, pencipta pedang
legendaris (ngomong-ngomong pedang panjang Sephiroth dari Final Fantasy VII
juga bernama Masamune). Di sekolah dasar Masamune senang menggambar pantai atau
gunung dengan cat air. Namun ia tidak
banyak menggambar setelah lulus sekolah dasar hingga lulus SMA alih-alih
menekuni Judo.
Shirow mulai
mempelajari lukisan minyak di Osaka University of Arts. Di sanalah Ia bertemu
dengan teman yang menggemari manga dan juga mempublikasi sendiri manga semacam
fanzine. Begitulah awalnya Shirow yang tak pernah membeli satu pun majalah
manga mulai menggambar manga.
Sebab tidak terlalu
banyak mengetahui dasar-dasar manga kesan yang didapat orang-orang yang
melihatnya beragam; ada yang bilang unik, tapi ada juga yang bilang karyanya
kurang dewasa dan tidak menarik secara komersial. Dengan keterbatasan itu—atau
mungkin kelebihan, Shirow mulai mempublikasi manga awalnya, Black Magic. Karya
itu mendapat perhatian dari Harumichi Aoki yang merupakan presiden Seishinsha,
penerbit dari Osaka. Setelah itulah Shirow mulai melangkah ke jenjang lebih
profesional.
Karya pertamanya
adalah Appleseed yang merupakankarya ciptaan favorit Masamune Shirow
diterbitkan setelah lulus kuliah. Sambil menjadi guru sekolah menengah Shirow
melanjutkan karirnya sebagai mangaka, namun dia merasa tidak bisa melakukan
keduanya bersamaan dan istirahat sebagai guru. Ketika itulah ia mulai
menggambar karya marterpiece The Ghost in the Shell, kisah cyberpunk dengan
konsep meminjam dari Esai berjudul Ghost in the Machine karya Gilbert Ryle.
Dalam
seri Dominion “side story” yang dipublikasi oleh Dark Horse pada Maret 1994
mempunyai gaya yang berbeda dari seri sebelumnya dan orang-orang menduga apakah itu diwarnai
oleh asisten, Masamune Shirow menjawab dengan santainya. “Bukan. Itu diwarnai
oleh orang berbeda, tapi bukan asisten—itu diwarnai oleh “Masamune Shirow yang
lain.”…”Saya saat itu sedang dalam situasi mental yang aneh…”
Selain
menggambar dengan tangan, Shirow juga sering bereksperimen dengan menggambar
dengan CGI.
Man
Machine Interfere mungkin adalah manga terakhir Masamune Shirow. Sekarang ia
lebih sering membuat membuat desain konsep dan cerita untuk animasi dan game
komputer. Masamune Shirow mempersiapkan cerita kesuluruhan untuk siapapun
perusahaan yang tertarik dengan karyangnya dan mereka sudah diberikan variasi
desain mesin, cerita dasarnya, karakter desain. Lantas mereka bisa
mengembangkan semau mereka tanpa terikat dari karya originalnya.Ia juga
terlibat dalam proyek Ghost in the Shell dengan Production I.G.
Kini
sambil menunggu Dreamworks membuat film live action Ghost in the Shell ia
mungkin punya beberapa waktu luang untuk kesenangannya yang lain selain
menggambar, yaitu mengambil foto laba-laba yang kemungkinan adalah inspirasi
dari fuchikoma.
Sumber:
http://www.oocities.org/Tokyo/7902/int1.html
http://www.reocities.com/Tokyo/7902/int2.html
http://www.oocities.org/Tokyo/7902/int1.html
http://www.reocities.com/Tokyo/7902/int2.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar