Minggu, 13 Desember 2015

Mengenal Masamune Shirow

Profil Masamune Shirow




Mengenal Masamune Shirow
Pada tanggal 23 November 1961 seorang laki-laki melankolis lahir di Hyogo Prefecture Kobe City. Kobe adalah kota pelabuhan terbesar setelah Yokohama dan di Jepang Kobe punya reputasi sebagai kota turis. Laki-laki ini tidak terlalu suka dengan sorotan dan ketika orang bertanya siapa namanya, dia akan menjawab Masamune Shirow dan itu tentu hanya nama samaran (Beberapa sumber percaya nama aslinya Masanori Ota). Masamune diduga diambail dari nama Goro Nyudo Masamune, pencipta pedang legendaris (ngomong-ngomong pedang panjang Sephiroth dari Final Fantasy VII juga bernama Masamune). Di sekolah dasar Masamune senang menggambar pantai atau gunung dengan cat air.  Namun ia tidak banyak menggambar setelah lulus sekolah dasar hingga lulus SMA alih-alih menekuni Judo. 

Shirow mulai mempelajari lukisan minyak di Osaka University of Arts. Di sanalah Ia bertemu dengan teman yang menggemari manga dan juga mempublikasi sendiri manga semacam fanzine. Begitulah awalnya Shirow yang tak pernah membeli satu pun majalah manga mulai menggambar manga.
Sebab tidak terlalu banyak mengetahui dasar-dasar manga kesan yang didapat orang-orang yang melihatnya beragam; ada yang bilang unik, tapi ada juga yang bilang karyanya kurang dewasa dan tidak menarik secara komersial. Dengan keterbatasan itu—atau mungkin kelebihan, Shirow mulai mempublikasi manga awalnya, Black Magic. Karya itu mendapat perhatian dari Harumichi Aoki yang merupakan presiden Seishinsha, penerbit dari Osaka. Setelah itulah Shirow mulai melangkah ke jenjang lebih profesional. 

Karya pertamanya adalah Appleseed yang merupakankarya ciptaan favorit Masamune Shirow diterbitkan setelah lulus kuliah. Sambil menjadi guru sekolah menengah Shirow melanjutkan karirnya sebagai mangaka, namun dia merasa tidak bisa melakukan keduanya bersamaan dan istirahat sebagai guru. Ketika itulah ia mulai menggambar karya marterpiece The Ghost in the Shell, kisah cyberpunk dengan konsep meminjam dari Esai berjudul Ghost in the Machine karya Gilbert Ryle.

Dalam seri Dominion “side story” yang dipublikasi oleh Dark Horse pada Maret 1994 mempunyai gaya yang berbeda dari seri sebelumnya  dan orang-orang menduga apakah itu diwarnai oleh asisten, Masamune Shirow menjawab dengan santainya. “Bukan. Itu diwarnai oleh orang berbeda, tapi bukan asisten—itu diwarnai oleh “Masamune Shirow yang lain.”…”Saya saat itu sedang dalam situasi mental yang aneh…”

Selain menggambar dengan tangan, Shirow juga sering bereksperimen dengan menggambar dengan CGI.

Man Machine Interfere mungkin adalah manga terakhir Masamune Shirow. Sekarang ia lebih sering membuat membuat desain konsep dan cerita untuk animasi dan game komputer. Masamune Shirow mempersiapkan cerita kesuluruhan untuk siapapun perusahaan yang tertarik dengan karyangnya dan mereka sudah diberikan variasi desain mesin, cerita dasarnya, karakter desain. Lantas mereka bisa mengembangkan semau mereka tanpa terikat dari karya originalnya.Ia juga terlibat dalam proyek Ghost in the Shell dengan Production I.G. 

Kini sambil menunggu Dreamworks membuat film live action Ghost in the Shell ia mungkin punya beberapa waktu luang untuk kesenangannya yang lain selain menggambar, yaitu mengambil foto laba-laba yang kemungkinan adalah inspirasi dari fuchikoma.
Sumber:
http://www.oocities.org/Tokyo/7902/int1.html
http://www.reocities.com/Tokyo/7902/int2.html 

Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar